Blog pribadi yang mumuat berbagai macam artikel komputer dan coretan tinta hati jumer

Bagaimana Membuat Karyawan IT Loyal?

>> Jumat, 17 Februari 2012

Beberapa waktu lalu saya diundang ke sebuah konfrensi melalui Yahoo!Messenger dengan beberapa teman saya yang berbisnis di jasa dan produk IT. Dari pembicaraan yang saya ikuti, kami membahas bagaimana karyawan bisa setia atau mempunyai loyalitas kepada bisnis. Apa lagi karyawan tersebut salah satu karyawan berbakat, berprestasi dan “kunci” dari perusahaan.
Saya pun pernah mengalaminya dan memang rada sulit “memegang” karyawan / profesional IT agar tetap setia kepada kita. Tantangan di luar dan keinginan untuk terus belajar mengikuti perkembangan teknologi mutakhir menjadi faktor alasan untuk mereka keluar.
Kadang kita sudah mengeluarkan biaya pelatihan yang cukup besar untuk memberikan ilmu dan diterapkan ke perusahaan kita, namun akhirnya mereka pindah kerja atau dibajak oleh perusahaan sejenis.
Teman saya malah seorang karyawannya dibajak oleh perusahaan besar yang menjadi mitra dalam aliansi strategis. Padahal karyawan tersebut sudah dibekali banyak pelatihan sampai sertifikasi dengan biaya termahal sebagai investasi dari perusahaan. Perusahaan pembajak itu telah meminta maaf atas hal tersebut, namun yah karyawannya tetap tidak dapat dikembalikan, kan?
Dulu di era tahun 90-an, perusahaan IT dapat mempunyai keterikatan dan mengatur etika dalam hal ini. Mereka tidak bisa seenaknya saja membajak karyawan dari perusahaan sejenis begitu pula klien tidak dapat membajak secara langsung seorang profesional IT dari vendor-nya.
Dan sekarang era tersebut sudah berlalu, etika tersebut pun juga menghilang sejalan dengan terbukanya era globalisasi ini dan menjamurnya perusahaan-perusahaan IT disertai makin beragamnya produk dan jasa di bidang IT.
Dari semua penyebab-penyebab di atas yang kadang membuat kita sebagai pengusahanya menjadi seorang “victim” dengan menjadikan alasan-alasan sebagai pembenaran dari permasalahan tersebut.
Saya menemukan hasil survey dari Gallup Organization di buku : Azim Premji, “Bill Gates” muslim dari Indonesia, di buku tersebut dinyatakan :
“Jika orang-orang yang bagus meninggalkan perusahaan, lihatlah atasan langsung mereka. Lebih dari alasan apa pun, dia adalah alasan orang bertahan dan berkembang dalam sebuah organisasi. Dan dia adalah alasan mengapa mereka berhenti, membawa pengetahuan, pengalaman, dan relasi bersama mereka. Biasanya, langsung ke pesaing”.
“Orang meninggalkan manager, bukan perusahaan,” tulis pengarang Marcus Buckingham dan Curt Coffman.

Jadi kalau kita mempunyai masalah pergantian karyawan yang tinggi, lihatlah para manager kita terlebih dahulu atau jika kita sebagai pengusahanya yang masih terlibat di operasional perusahaan, berarti yang dilihat adalah diri kita sendiri.

Sumber : http://www.ukmsukses.com

0 komentar: